My CMS

IndonesiaFacebook– Kamis, 12 mei 2016, Facebook mengeluarkan pedoman editorial internal sebanyak 28 halaman, yang menunjukan bagaimana editor dan alogaritma adalah penentu berita terpopuler mereka.

Langkah ini untuk menepis tudingan bahwa Facebook melakukan bias dalam penentuan “trending topic”.

Sebelumnya, seorang mantan karyawan Facebook mengatakan bahwa facebook
mendorong berita yang sesuai dengan kepentingan pembaca kalangan konservatif dalam berita populer.

Laporan ini memicu reaksi para pengguna yang khawatir akan bias yang dituduhkan dan meminta senat Amerika Serikat melakukan penyelidikan, dan topik-topik tertentu muncul di trending feed diidentifikasi sebuah algoritma atau formula

“Facebook tidak mengizinkan atau menyarankan pengulas melakukan diskriminasi terhadap sumber berdasarkan akar politiknya, titik,” tulis Justin Osofsky, Wakil Presiden Operasi Global Facebook, seperti dilansir Reuters.

“Kami memiliki serangkaian check and balance di tempat untuk membantu menemukan cerita yang paling populer, terlepas bagaimana spektrum ideologi mereka,” tuturnya.